Rabu, 13 November 2013

Unbreakable

Tahta Salomo menjadi kokoh, suksesi kerajaan sudah berjalan dengan sangat baik. Daud sudah memilih penggantinya dengan tepat, sesuai dengan kehendak Tuhan.Kerajaan itu menjadi kokoh, juga berarti bahwa Salomo memiliki wibawa sebagai raja, sama seperti Daud ayahnya, sehingga sepeninggal Daud, Salomo dapat menjalankan pemerintahannya sendiri.“Demikianlah kerajaan itu kokoh di tangan Salomo” (I Raja-raja 2:46).


Pesan Terakhir
Sebelum Daud mati, maka dia meninggalkan pesan terakhirnya, yang menjadi kunci untuk membuat tahta Salomo menjadi kokoh, yaitu “Aku ini akan menempuh jalan segala yang fana, maka kuatkanlah hatimu dan berlakulah seperti laki-laki.Lakukanlah kewajibanmu dengan setia terhadap TUHAN, Allahmu, dengan hidup menurut jalan yang ditunjukkan-Nya, dan dengan tetap mengikuti segala ketetapan, perintah, peraturan dan ketentuan-Nya, seperti yang tertulis dalam hukum Musa, supaya engkau beruntung dalam segala yang kaulakukan dan dalam segala yang kautuju, dan supaya TUHAN menepati janji yang diucapkan-Nya tentang aku, yakni: Jika anak - anakmu laki-laki tetap hidup di hadapan-Ku dengan setia, dengan segenap hati dan dengan segenap jiwa, maka keturunanmu takkan terputus dari takhta kerajaan Israel.” (ayat 2 – 4).

Salomo disadarkan oleh Daud bahwa tahta yang didudukinya adalah anugerah Tuhan. Sebuah kepercayaan Tuhan terhadapnya. Sehingga Salomo tidak boleh melupakan Tuhan, dan harus selalu bergantung kepada Tuhan dengan membangun ketaatan kepada Tuhan seumur 
hidupnya.

Sebagai penguasa, maka dia harus menegakkan keadilan dan kebenaran, Salomo 
juga harus membereskan orang-orang yang selama ini menjadi persoalan bagi Daud, dan 
tidak pernah dapat diselesaikan oleh Daud, supaya pemerintahannya menjadi bersih dari orang-orang yang berpotensi menjadi gangguan, kestabilan politik harus di bangun, wibawanya sebagai raja harus dinyatakan. Dan Salomo melakukan semuanya dengan baik, sehingga Alkitab mencatat bahwa Kerajaannya menjadi kokoh.

Membangun kesadaran
Demikian juga dengan hidup kita, kalau kita ingin hidup kita menjadi kokoh, maka kita harus membangun hidup seperti yang dinasehatkan Daud kepada Salomo. Pertama, harus dimulai dari kesadaran, bahwa segala yang kita miliki adalah anugerah TUHAN. Kedua, kalau kita ingin bertumbuh dalam anugerahNya, maka kita harus membangun hidup dalam ketaatan kepada Tuhan. Ketiga, selama hidup kita, kita harus menegakkan keadilan dan kebenaran. Keempat, tinggalkan segala perkara yang dapat menjadi hambatan untuk hidup kita dapat memuliakan Tuhan. 

Seperti yang dikatakan oleh Ibrani 12:1, “Karena kita mempunyai banyak saksi, bagaikan awan yang mengelilingi kita, marilah kita menanggalkan semua beban dan dosa yang begitu merintangi kita, dan berlomba dengan tekun dalam perlombaan yang diwajibkan bagi kita.

Yang terakhir, mari kita renungkan ayat - ayat di bawah ini : “Sebab Aku telah memilih dia, supaya diperintahkannya kepada anak-anaknya dan kepada keturunannya supaya tetap hidup menurut jalan yang ditunjukkan TUHAN, dengan melakukan kebenaran dan keadilan, dan supaya TUHAN memenuhi kepada Abraham apa yang dijanjikan-Nya kepadanya.” (Kejadian 18:19).“Janganlah memutarbalikkan keadilan, janganlah memandang bulu dan janganlah menerima suap, sebab suap membuat buta mata orang-orang bijaksana dan memutarbalikkan perkataan orang-orang yang benar.” (Ulangan 16:19).

3 komentar: